Sony FX 3, Kamera Andalan Movie Creator Yang Ramah Kantong
Kamera Sony FX 3 bisa jadi senjata andalan para pecinta fotografi untuk memotret objek-objek menarik. Selain itu, kamera ini juga dapat diandalkan kemampuannya untuk para content creator. Dalam edisi ini, Sony menggabungkan kejeniusannya sebagai pemimpin digital cinema technology dengan advanced imaging feature dari Alpha sebagai brand mirrorless camera terbaik.
1. Camera Control
Sony FX 3 memiliki 6 tombol kustomisasi yang sangat mudah dioperasikan bahkan hanya dengan satu tangan. Para creator pemula bisa mengandalkan control ini karena tidak terlalu membingungkan. Dengan layar LCD 3,0 inci dan handle XLR yang mudah dilepas pasang lewat Multi Interface Shoe, memudahkan pengambilan gambar dari sudut sempit dalam sekali genggam.
Pengguna bisa dengan mudah mengganti dari mode manual ke otomatis. Seperti ketika akan mengatur fungsi ISO atau eksposur. Kamera akan langsung bekerja sesuai kebutuhan tanpa perlu bolak-balik mengembalikan settingan. Content creator yang baru terjun ke dunia sinematografi dijamin akan menyukai control ini.
2. Cinematic Look
Kamera Sony seri ini memang mengedepankan kecepatan proses yang tinggi serta kualitas gambar yang luar biasa. Sensor kamera menggunakan CMOS Exmor R full-frame dengan pencahayaan belakang sekitar 10,2 MP dan 12,1 MP. Spesifikasi ini sangat cocok untuk merekam gambar bergerak dan juga diam.
Cinematic look didapat dari mesin pemrosesan gambar BIONZ XR yang bekerja untuk menekan noise serta meningkatkan sensitivitas. Dengan rentang standar ISO antara 80 – 102.400 dan bisa dimaksimalkan sampai 409,600 saat merekam video, hasil foto dan video benar-benar mengagumkan. Bahkan kualitas video sudah mencapai 4K UHD dengan frame rate sampai 240 fps.
3. Autofocus dan Stabilization
Kamera Sony FX 3 dilengkapi dengan built-in 5-axis image stabilization system yang menjamin gambar yang stabil walaupun diambil sambil bergerak atau dalam guncangan. Perlu diketahui bahwa di seri inilah Sony pertama kali menyertakan IS pada Camera Line-nya. Active mode pada IBIS juga mencakup compensation range untuk menggantikan cropping image sekitar 10%.
Karena memang difokuskan untuk handheld shooting, kamera Sony seri ini tetap jumawa tanpa bantuan gimbal sekalipun. Autofocus disediakan oleh Sony Hybrid AF technology membuat pengaturan fokus lebih akurat dan tajam. Dengan 3,627 AF point, bisa mencakup image area vertikal sebesar 94 persen dan horizontal 95 persen. Kamera juga dibekali dengan face detection dan real-time eye AF.
4. Sony E-Mount System
Dengan adanya sistem ini, akses ke berbagai macam lensa di kamera ini lebih leluasa. Hal ini berlaku untuk native camera maupun tambahan lain melalui adaptor. Namun memang ada hal yang dirasa masih kurang maksimal yaitu filter ND bawaannya. Walaupun begitu, agak sulit memang menerapkan hal ini pada kamera sebesar Sony seri FX 3 ini dengan mengharapkan AF dan IBIS tetap ada.
5. Audio Input
Karena kamera ini terintegrasi ke built-in adaptor dan top mounting handle, maka pengguna bisa mendapatkan input audio bahkan hingga empat saluran. Handle nya juga didukung dengan microphone stereo serta 3,5mm microphone jack yang memungkinkan perekaman suara sampai 24 bit audio recording. Untuk mendukung kebutuhan para vlogger atau bahkan filmmaker pemula, kamera ini sudah sangat mumpuni.
Kesimpulannya, dengan desain yang cekli serta tetap mengusung semangat line up camera, Sony FX 3 bisa dijadikan pilihan para content creator karena harganya pun terjangkau. Sensor kamera sampai 12MP dan kemampuan merekam UHD/4K jelas membuktikan kalau kamera ini jawara di kelasnya.
No comments: